Home » » KOALISI BERBASIS PLATFORM YANG TIDAK JUALAN KURSI DIMUKA, BISA BENTUK KABINET AHLI

KOALISI BERBASIS PLATFORM YANG TIDAK JUALAN KURSI DIMUKA, BISA BENTUK KABINET AHLI

Terbit Oleh KABARPAGI on Selasa, 01 Juli 2014 | Selasa, Juli 01, 2014

Meskipun masing-masing pasangan calon presiden (capres) yang akan maju di Pemilu 9 Juli mendatang sama-sama mengklaim akan membangun kabinet ahli atau kabinet zaken pada pemerintahannya, hal itu dinilai tak akan mudah diwujudkan.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, menilai langkah tersebut memerlukan sikap risk taker atau mengambil risiko.

"Tapi memang butuh risk taker untuk membentuk zaken kabinet di tengah perpaduan presidensial yang bersanding dengan multipartai," demikian kata Gun Gun saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/7).

Pasalnya kedua pasangan capres diusung partai-partai koalisi agar mereka bisa melampaui ambang batas presidensial.

"Dan pascapilpres untuk membentuk pemerintahan kerap memaksa presiden terpilih untuk berorientasi pada elite bukan rakyat atas pertimbangan kebutuhan mengelola hubungan dialektis eksekutif dan legislatif," lanjutnya.

Model seperti ini, kata dia, memang akan menyandera presiden sebab koalisi ujungnya akan pada pembagian kekuasaan.

Namun memang hal yang meringankan presiden untuk membentuk kabinet zaken antara lain dengan melakukan koalisi dengan partai-partai yang dianggap memiliki kesamaan platform.

"Sementara jika konsepnya koalisi berbasis platform tanpa jualan kursi di muka, maka akan lebih memungkinkan membentuk pemerintahanan dengan kabinet ahli tadi," katanya.