"Ya benar sehingga debatnya nanti mestinya habis Tarawih, gitu lho. Entah jam 21.00 malam, entah 20.30 malam," ujar pria yang kerap disapa Jokowi di sela-sela kegiatan kampanyenya di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (25/6/2014).
Rencananya debat khusus untuk cawapres yaitu Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla (JK) bertema 'Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Iptek' itu akan digelar pada Minggu 29 Juni malam, antara pukul 19.30 dan 20.00 WIB, bersamaan dengan waktu tarawih.
Maka, untuk menghormati pelaksanaan salat tarawih, Jokowi meminta perubahan waktu debat. Karena bagi mantan Walikota Solo itu, seharusnya urusan ibadah lebih didahulukan dibandingkan debat.
"Jadi Tarawih tetep nomor 1, tapi kalau presiden nomor 2. Hehehe," ujar Jokowi.
Sebelumnya, mengingat waktu debat yang bersamaan dengan salat tarawih, tim pemenangan Jokowi-JK meminta KPU memundurkan pelaksanaan debat untuk menghormati umat Muslim yang melaksanakan salat yang hanya ada saat bulan puasa itu.
"Tentu sebagai umat Muslim melaksanakan Tarawih. Tentu sangat ideal jika dalam bulan suci Ramadan, umat Muslim dapat melaksanakan ibadah salat tarawih tepat waktu.
Kami mengimbau kepada KPU untuk mengundur jam pelaksanaan debat, agar umat muslim dapat melaksanakan salat tarawih terlebih dahulu," ujar Juru Bicara Jokowi-JK, Anies Baswedan dalam keterangan tertulisnya 23 Juni lalu.
