Home » » ABURIZAL BAKRIE GAGAL PIMPIN PARTAI, CAPRES DAN CAWAPRES

ABURIZAL BAKRIE GAGAL PIMPIN PARTAI, CAPRES DAN CAWAPRES

Terbit Oleh KABARPAGI on Rabu, 25 Juni 2014 | Rabu, Juni 25, 2014

Pemecatan terhadap tiga kader Partai Golkar, yakni Poempida Hidayatulloh, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita, dinilai akan menimbulkan pergolakan di internal partai berlambang pohon beringin itu.

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris memprediksi pemecatan ini akan menunjukkan kelemahan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Fahmi mengungkapkan, aksi Aburizal yang langsung memecat kadernya yang berseberangan pendapat bisa jadi bumerang bagi dirinya mendatang.

Menurut Fahmi, Aburizal akan terlihat otoriter dan tidak mampu mengelola perbedaan pendapat dalam sebuah partai. "Dulu dia gagal jadi capres, gagal jadi cawapres, gagal melobi Megawati, justru mendukung capres dari partai berperingkat di bawah Golkar dan sekarang dia tunjukkan gagal jadi pimpinan partai dengan memecat kader muda. Ini menunjukkan dia memang lemah berpolitik," kritik Fahmi seusai pertemuan dengan eksponen Trikarya Partai Golkar serta Poempida, Nusron, dan Agus di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Dengan kondisi ini, Fahmi berpendapat, dukungan pengurus dan simpatisan Golkar terhadap Prabowo-Hatta akan semakin terpecah. Mantan Menteri Perindustrian pada Kabinet Indonesia Bersatu I itu menilai mayoritas pengurus Golkar justru akan bersimpati kepada sosok Jokowi-JK. "Nanti pada waktu Pilpres 9 Juli, tempo hari saya prediksi sekitar 60 persen anggota Golkar akan pilih Jokowi-JK. Kalau sekarang, berkembang jadi 70 persen," ujar Fahmi.

Seperti diberitakan, Partai Golkar memecat tiga kader mereka dari keanggotaan di partai dengan alasan tidak mematuhi keputusan partai untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Ketiga kader itu yakni Ketua DPP Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Bendahara DPP Golkar Nusron Wahid, serta Poempida Hidayatulloh. Mereka adalah anggota DPR dari Partai Golkar yang memutuskan mendukung Jokowi-JK.