Home » » OUTSOURCING IKUT TEKAN PENGANGGURAN, POTENSI BISNIS CAPAI Rp.17,5 TRILIUN 2014

OUTSOURCING IKUT TEKAN PENGANGGURAN, POTENSI BISNIS CAPAI Rp.17,5 TRILIUN 2014

Terbit Oleh KABARPAGI on Rabu, 02 Juli 2014 | Rabu, Juli 02, 2014

Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (Abadi) melakukan kajian tentang potensi bisnis outsourcing atau bisnis alih daya di Indonesia. Meski masih dianggap tak keren, potensi pasar bisnis outsourcing di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 17,5 triliun pada 2014, termasuk perputaran uang dari gaji karyawan status outsourcing.

"Potensi bisnis outsourcing di Indonesia cukup besar seperti jasa untuk mengantarkan makanan ke pemesan serta melihat peluang bisnis lainnya. Kita pelajari potensi bisnis alih daya di Indonesia tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 17,5 triliun," ungkap Ketua Umum Abadi Wisnu Wibowo saat berdiskusi dengan media di Kantor Pusat Kadin, Kawasan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Selasa (1/07/2014).

Wisnu mengatakan evolusi bisnis outsourcing di Indonesia berkembang cukup pesat dari mulai jenis pekerjaan di sektor keuangan (finansial) hingga teknologi informasi (IT).

"Ini yang tidak dilihat pemerintah. Outsourcing itu untuk meningkatkan output perusahaan serta mengurangi in-efisiensi," imbuhnya.

Menurut hitung-hitungan Abadi, potensi bisnis outsourcing di dunia ditaksir mencapai US$ 970 miliar atau Rp 9.215 triliun di tahun 2015. Jika saja Indonesia bisa mengambil pasar 1% saja, maka perputaran bisnis itu di dalam negeri bisa mencapai US$ 970 miliar atau Rp 92 triliun.

Kemudian nilai tambah yang didapat pemerintah lainnya adalah posisi Indonesia di dunia yang menempati urutan ke-5 tenaga kerja produktif yaitu sekitar 105 juta pekerja. Jika potensi tersebut dimanfaatkan secara efektif, maka bisa menjadi kekuatan yang sangat besar dan berpotensi menjadi negara tujuan investasi dan outsourcing global.

Dari gambaran angka-angka tersebut Wakil Sekretaris Umum DPN Apindo Iftida Yasar mengungkapkan outsourcing akan membuka lapangan pekerjaan yang cukup luas di Indonesia. Apalagi tingkat kebutuhan pekerjaan di Indonesia cukup tinggi tetapi tidak diimbangi dengan pendidikan yang masih rendah.

"Jadi outsourcing itu lebih ke arah peningkataan ekonomi kita. Pendidikan rakyat Indonesia secara umum. 70% di bawah SMP. Salah sekali bila pengangguran yang semakin besar didorong mencari pekerjaan tetap.Outsourcing katanya nggak keren jadi brand-nya Punya Potensi Besar, termasuk mampu menyerap TENAGA KERJA yang besar.  Pikir1 Membantu Pemerintah utk tekan Pengangguran.