Home » » PARTAI GERINDRA UNTUNG ATAU HANCUR DENGAN BERGABUNGNYA PARA POLITISI GAGAL

PARTAI GERINDRA UNTUNG ATAU HANCUR DENGAN BERGABUNGNYA PARA POLITISI GAGAL

Terbit Oleh KABARPAGI on Selasa, 24 Juni 2014 | Selasa, Juni 24, 2014

Kehadiran para politis “gagal” dan politisi bermasalah dalam kubu Capres Prabowo dikhawatirkan akan menjadi beban dan tidak menguntungakan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa.  Keputusan sejumlah politisi ‘gagal’ seperti Marzuki Alie dan Ali Masykur Musa dan Mahfud MD ke koalisi yang dibangun Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dinilai tidak akan menguntungkan duet itu.
Selain itu dalam kubu Prabowo ada Suryadharma Ali Ketua Umum PPP yang baru saja dinyatakan tersangka oleh KPK. Juga ada MS Kaban, Ketua Umum PBB, mantan Menteri Kehutanan yang kini sudah dicekal KPK dalam kasus Anggoro tersangka kasus korupsi di Dephut.
Tidak terkecuali kehadiran Abu Rizal Bakrie juga tidak jauh dari kwalifikasi politisi gagal, melihat track recordnya mulai dari Capres kemudian turun menjadi cawaprea sampai kemudian tidak menjadi apa-apa. Kecuali janji Menteri Utama, yang itupun ternyata tidak ada dalam konstitusi.
Menurut pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito,
“Apa yang dilakukan tokoh seperti Marzuki ini, yang dalam pemilu saja tak laku,  hanya karena kepentingan Marzuki yang tersingkir. Kehadirannya pasti tidak  menambah elektabilitas Prabowo.
Bahkan, menurut Arie, justru kehadiran sosok-sosok itu akan jadi beban bagi bagi PraHara, akronim yang dia sematkan untuk Prabowo-Hatta Rajasa. Sebab, mau tak mau mereka harus mencarikan konsesi politik untuk diberikan pada Marzuki, Ali Masykur, atau Mahfud MD.
Kita tahu nalar politisi dan pemilih bisa berbeda. Kecil kemungkinan keberadaan mereka menarik hati pemilih.  Jadi kalau kita lihat koalisi dukungan politisi, itu hanya manuver kelas atas yang belum tentu diikuti massa rakyat.”
Pragmatisme
Dia menilai bahwa keputusan Marzuki Alie, Ali Masykur Moesa, atau Mahfud MD bergabung ke Prabowo juga akan menurunkan citra kualitas mereka sendiri. Sebab publik sudah kadung menganggap tokoh-tokoh itu sebagai capres, tapi malah menurunkan kelasnya hanya menjadi bagian dari tim sukses capres.
Misalnya Mahfud MD, dari capres kok jadi timses? Publik akan lihat sebagai pragmatisme politik. Sekelas capres harusnya tak jadi timses. Harusnya jadi negarawan. Mahfud menurunkan sendiri kualitas dirinya. ,
Walau sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie adalah caleg Partai Demokrat untuk dapil di DKI Jakarta yang gagal total dan tak terpilih untuk periode berikutnya. Sementara Ali Masykur Moesa adalah mantan Anggota BPK RI dan mantan anggota DPR RI. Keduanya pernah menjadi bakal calon presiden RI dalam konvensi capres PD. Hanya tetap gagal menang karena jauh kalah dari pemenang konvensi yang lebih disukai, yakni Dahlan Iskan.
Sementara Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan mantan Anggota DPR, yang sempat menjadi salah satu dari bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Belakangan, Mahfud gagal bersaing dan Jusuf Kalla, karena Jokowi smemilih JK sebagai cawapresnya. Pasca itu, Mahfud langsung menyeberang ke kubu Prabowo-Hatta. “Ya saya memang kecewa dengan Muhaimin,” kata Mahfud dalam acaea Mata Najwa 5/27/2014 di Metro TV. (Es)