"Mahfud itu masyarakat biasa. Siapapun yang datang minta keadilan akan diperlakukan sama, entah pejabat atau rakyat biasa. Buruh kecil 1 orang lawan pemerintah kalau benar ya dimenangkan. Semua pengacara sudah tahu sela-selanya, sama saja dan tak ada beda," ujar Hamdan di Gedung MK, Jakarta, Senin (21/7/2014).
Mantan Politisi PBB itu menegaskan, tidak ada 1 lembaga atau kelompok manapun yang bisa menekan MK. Ia mengatakan, independensi merupakan harga mati.
"Namun, independensi bukan kenikmatan hakim untuk memutus secara bebas saja, tapi hak rakyat mendapat keadilan," ungkapnya.
Terkait dengan banyaknya keraguan pada independensi Hamdan karena mantan politisi, ia mengaku tak mau berkomentar banyak. Ia mempersilakan pihak-pihak yang meragukan untuk memeriksa semua putusannya.
"Selalu saya dikaitkan dari partai, harap lihat semua putusan saya. Saya tak mau banyak bicara, tapi kita independen berdasarkan fakta," tegasnya.
Hamdan menggarisbawahi, hakim konstitusi akan pasif menghadapi sengketa Pilpres. "Kalau datang kita dengarkan baik-baik jeritannya. Saya beri garansi. Saya tidak lihat siapa yang datang, tapi apa yang dipersoalkan. Bukan partai mana yang datang ke mari," tandas Hamdan.
