Melalui akun twitter-nya, Fahri menulis kata sinting saat mengkritisi janji Jokowi untuk menetapkan 1 Muharam sebagai Hari Santri. Kicauan ini pun memicu kemarahan kalangan santri. Hal inilah yang dituding sebagai penyebab perpindahan massal kalangan santri dari Prabowo ke pasangan lawan, Jokowi-JK.
Namun Fahri membantah tudingan itu. Dia mengaku, hubungannya dengan Prabowo dalam keadaan baik-baik saja.
"Saya lagi sama Pak Prabowo. Itu operasi intelijen. Tim mereka jahat sekali," kata Fahri dalam pesan singkat kepada TIM MEDIA SORE di Jakarta, Jumat (11/7/2014). Namun Fahri tak menjelaskan siapa tim yang dimaksudnya.
Senada dengan Fahri, juru bicara timses Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya juga membantah kabar ini. Dia menyatakan, informasi marahnya Prabowo pada Fahri adalah isapan jempol belaka.
"Tidak benar itu, itu gosip. Sama dengan ketika digosipkan Pak Prabowo tampar Ahmad Dhani," ucap Tantowi.
Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, @fahrihamzah pada Kamis 27 Juni lalu, berkicau, "Jokowi janji 1 Muharam hari Santri. Demi dia terpilih, 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"
Menurut Fahri, perkataan yang dilontarkannya di akun twitter itu bersifat pribadi dan informal. Kata-kata itu hanya gambaran ekspresi semata.
"Itu kan informasi pribadi. Informal. Jangan sensitif dengan itu. Orang Indonesia punya ekspresi seperti itu. Gile, sinting, kalau anak gaul sekarang sadis. Itu ekspresi," kata Fahri, Kamis 3 Juli 2014 lalu.