Home » » DARSONO ANGGOTA LINMAS, KENDAL BAGI-BAGI UANG 20.RIBU, AGAR PILIH PRABOWO-HATTA

DARSONO ANGGOTA LINMAS, KENDAL BAGI-BAGI UANG 20.RIBU, AGAR PILIH PRABOWO-HATTA

Terbit Oleh KABARPAGI on Rabu, 09 Juli 2014 | Rabu, Juli 09, 2014

Sebelumnya, Panwaslu Kendal menemukan spanduk bertuliskan provokatif, kini lembaga pengawas pemilu itu mendapat laporan dugaan politik uang oleh anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) setempat.

Menjelang pemungutan suara Pemilihan Umum Presiden pada Rabu (9/7/2014), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kian memanas.

Laporan money politics itu disampaikan pengurus Ranting PDI Perjuangan Ngawensari, Kecamatan Ringinarum, Kendaldan beberapa anggota tim sukses Jokowi-JK, Selasa (8/7/2014) petang.

Mereka melaporkan seseorang yang diduga bernama Sudarsono, warga Ngawensari Rt 7 Rw 1 dan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya ke Panwaslu, karena telah melakukan money politics.

Sekretaris Ranting PDI Perjuangan, Mugiyono (44) menceritakan, awalnya ia sedang tidur dan dibangunkan oleh istrinya karena ada tamu. Tamu itu ternyata Darsono, anggota Linmas Desa Ngawensari dan seorang perempuan yang belum diketahui identitasnya.

Mereka memberi uang Rp 20.000 kepada Mugiyono sambil berpesan agar memilih pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor Urut 1, Prabowo-Hatta. Namun, Mugiyono menolak uang tersebut karena dirinya pengurus Ranting PDI Perjuangan.

“Saya menolak, karena saya pengurus Ranting PDI Perjuangan. Di samping itu, money politics dilarang dalam pemilu,” kata Mugiyono yang merupakan warga Desa Ngawensari Rt 6/I Ringinarum, Kendal, Selasa.

Mugiyono pun melaporkan perbuatan anggota Linmas itu ke Panwaslu. Dia datang ke Panwaslu didampingi saksi lain, yaitu Sumar dan Agus Fadholi, keduanya warga Ngawensari yang juga diberi uang oleh Sudarsono, masing-masing Rp 20.000. Namun Sumar dan Agus Fadholi menerima pemberian uang Sudarsono, dan uang itu dijadikan barang bukti.

“Saya lagi asyik nonton televisi, tiba-tiba kedatangan Sudarsono dan seorang perempuan setengah baya yang tidak saya kenal. Mereka kemudian memberi uang Rp 20.000 dan meminta supaya saya memilih calon presiden dan wakil presiden nomor 1,” tambah Agus Fadholi.

Ketua Panwaslu Kabupaten Kendal, Supriyadi menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat yang bersedia melaporkan adanya pelanggaran pemilu, sehingga pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan jujur dan adil. Namun demikian, pihaknya meminta agar pelapor membawa barang bukti yang bisa dipertanggungjawabkan.

“Pelapor membawa barang bukti uang 20.000 rupiah dua (lembar), dan dua saksi yang menerima uang. Kami meminta keterangan dari saksi dan akan memanggil pelaku,” kata Supriyadi.

Supriyadi menambahkan, sebelum pelapor datang ke kantor Panwas, sebenarnya pihaknya sudah ditelepon oleh seseorang terkait money politics itu. Lalu pihaknya berkoordinasi dengan Panwas Kecamatan Ringinarum.

“Panwas Ringinarum membenarkan dan saya perintahkan untuk mengawal kejadian itu dan membawanya ke Panwas kabupaten,