Menurut catatan Daily Mail, Facebook pernah mengalami masalah teknis yang cukup mayor pada tanggal 21 Oktober 2013. Saat itu Facebook ambruk selama 4 jam.
"Network maintenance," demikian kilah Facebook di situsnya, seperti dilansir Daily Mail.
Sebelumnya, tiga tahun berselang atau di tahun 2010, layanan Facebook juga down selama 2,5 jam.
Robert Johnson, Director of Software Engineering Facebook kala itu mengungkap bahwa masalah teknis di Facebook disebabkan karena adanya kesalahan konfigurasi saat mengimplementasikan software verfikasi terbaru.
"Sehingga menyebabkan error di database dan layanan menjadi down," lanjut Johnson, seperti dilansir Techtimes.
Facebook tentu tak mau sering-sering dihadang masalah teknis. Terlebih jika melihat besarnya potensi kehilangan pendapatan yang diderita.
Dengan dijejali oleh 1,28 miliar pengguna, Facebook tentu bak sebuah mesin penghasil uang tiada henti. Pundi-pundi dolar didapat situs besutan Mark Zuckerberg itu dari berbagai hal.
Daily Mail mencatat, mesin uang Facebook dapat menghasilkan 8.800 poundsterling (USD 15.000) setiap 60 detik.
Jadi jika Facebook ambruk selama 30 menit bisa terbayang berapa besar uang yang melayang, sekitar 300.000 poundsterling (USD 500.000) atau jika dirupiahkan mencapai Rp 5,9 miliar! .
Kisah soal matinya Facebook selama kurang lebih 30 menit ternyata masih menyisakan cerita. Termasuk soal tingginya kerugian yang diderita raksasa jejaring sosial itu.
Dengan dijejali oleh 1,28 miliar pengguna, Facebook tentu bak sebuah mesin penghasil uang tiada henti. Pundi-pundi dolar didapat situs besutan Mark Zuckerberg itu dari berbagai hal.
Daily Mail mencatat, mesin uang Facebook dapat menghasilkan 8.800 poundsterling (USD 15.000) setiap 60 detik.
Jadi jika Facebook ambruk selama 30 menit bisa terbayang berapa besar uang yang melayang, sekitar 300.000 poundsterling (USD 500.000) atau jika dirupiahkan mencapai Rp 5,9 miliar!
Alhasil, ketika layanan Facebook tumbang kemarin sejatinya tak cuma miliaran Facebooker saja yang heboh. Namun Mark Zuckerberg ataupun para pemegang saham Facebook lainnya sudah pasti juga bakal kelimpungan, mengingat seberapa besar kerugian yang diderita.
Untungnya, pihak Facebook sepertinya sangat sigap melakukan perbaikan. Sehingga layanan mereka bisa pulih dalam waktu singkat.
sumber: deticom
