Namun entah mengapa tiba-tiba tadi pagi pihak TV One memberitahu Hanta Yuda kalau mereka juga bakal menayangkan tiga lembaga survei yang lain. Ketiga lembaga survei tersebut adalah JSI, Puskaptis dan LSN.
Krena kesepakatan awal yang sudah ditandatangani pihak TV One dengan Poltracking hanya lembaga tersebut yang secara eksklusif menjadi satu-satunya lembaga yang bakal menjadi pihak yang berhak menayangkan hasilquick qount, maka Hanta Yuda pun keberatan terhadap kehadiran tiga lembaga yang datang tiba-tiba dan begitu saja. Sebagai bukti bahwa TV One hanya akan menayangkan hasil quick qount dari Poltracking, mereka pun sudah mengiklankan rencana penayangannya tersebut.
Benar saja, ketika Hanta memutuskan lebih baik tidak jadi menayangkan hasil quick Qountnya bersama ketiga lembaga lain yang kapasitasnya sangat diragukan, ternyata di situlah celah terjadinya kisruh pilpres ini dimulai.
Semua lembaga survei telah berhasil mengeluarkan hasil hitung cepat mereka dengan kemenangan di pihak Jokowi-Kalla. Hanya ketiga lebaga survei pesanan tersebutlah yang hasil hitung cepatnya memenangkan Prabowo-Hatta.
Inilah hasil hitung cepat Poltracking yang sedianya akan ditayangkan di televisi miliknya Aburizal Bakrie:
Prabowo-Hatta: 46,53%
Jokowi-JK: 53,37%
Dengan demikian, semua lembaga survei kredibel memenangkan Jokowi-JK. Sedangkan tiga lembaga pesanan yang baru nemu tadi pagi yang kredibilitasnya diragukan memang dipesan untuk menuliskan hasil yang diragukan.
Itulah sebabnya, Jokowi mewanti-wanti agar hasil hitung cepat yang memenangkannya dikawal dengan sebaik-baiknya. Jokowi juga bisa bikin rame, sebab relawan ada di balik kemenangan pemilu ini.