SBY mengklaim menerima informasi yang telah terkonfirmasi bahwa ada usaha pihak tertentu yang mau menarik perwira TNI-Polri aktif. Informasi tersebut diklaim sebagai kebenaran karena sudah diklarifikasi terhadap perwira tersebut.
Meski demikian, SBY sama sekali tak menyebut nama perwira dan pihak yang dimaksud.
Meski demikian, SBY sama sekali tak menyebut nama perwira dan pihak yang dimaksud.
"Saya tahu info ini. Ini bentuk subordinasi, harus hati-hati. Saya itu panglima tertinggi TNI-Polri," kata SBY di Kementerian Pertahanan, Senin, 2 Juni 2014.
"Saya itu antifitnah. Saya anti karena demi kehormatan dan keadilan," kata SBY.
Menurut SBY, pihak tersebut juga mengatakan perwira TNI lebih baik mendukung “kapal yang masih berlayar atau matahari yang masih bersinar”. Hal ini mengacu pada sosok calon presiden yang akan menggantikan SBY pada 20 Oktober mendatang.
"Jangan tergoda, meski mungkin ditawarkan adanya jabatan teras politik," kata SBY.
Sebagai anggota TNI-Polri, menurut dia, seorang perwira terikat pada Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Perwira juga terikat pada ketentuan konstitusi dan undang-undang yang mewajibkan TNI-Polri bersikap netral secara institusi dan pribadi dalam kegiatan politik.
www.topberita.tk