"Indonesia bisa mendapatkan presiden pertama yang populer dengan background yang kuat dan berkomitmen untuk memerangi korupsi dan menempatkan ekonomi pada pijakan yang lebih kuat," sebut John Krey, analis S&P Invesment Advisory Service di New York.
Mata uang garuda melonjak 1 persen ke posisi Rp11.518 pe dollar AS pada pukul 8.17 WIB. Sejak 3 Juli 2914, rupiah menguat 3,5 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menjadi pemenang pilpres.
Sementara di pasar NDF untuk kontrak sebulan ke depan, rupiah menguat 0,1 persen ke posisi Rp11.560 per dollar AS. Sejak 3 Juli, rupiah di pasar ini telah naik sebesar 3,7 persen seiring dengan spekulasi bahwa Jokowi akan menang pilpres.
Seperti dikutip Bloomberg, sejak Desember 2013 para manager investasi asing telah menggelontorkan 4 miliar dollar AS ke pasar Indonesia. Hal ini seiring dengan optimisme bahwa jika Jokowi menjadi presiden, dia akan menerapkan kebijakan untuk memangkas birokrasi dan menggenjot investasi sebagaimana saat menjadi Gubernur DKI.
Seperti diberitakan, mayoritas quick count yang memenangkan Jokowi-JK dalam pilpres 9 Juli 2014. Seperti dari hasil hitung cepat Litbang Kompas, Jokowi-JK unggul dengan perolehan suara 52,34 persen, sementara Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 persen.