Dosa yang dimaksud adalah penurunan harga BBM. Dengan penurunan harga sebanyak tiga kali selama masa jabatan SBY, maka presiden yang terpilih selanjutnya mempunyai beban anggaran Bahan Bakar Minyak bersubsidi sebesar 70 persen.
Dengan begitu, presiden selanjutnya otomatis akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Karena jika tidak, anggaran negara akan membengkak akibat subsidi untuk BBM.
"Bayar dosa dia (SBY, red) tiga kali turunkan harga BBM, siapapun Presidennya akan jatuh," ujar Faisal dalam diskusi 'Realistiskah Program Ekonomi Jokowi? Membedah Visi Ekonomi Joko Widodo dan Jusuf Kalla,' di Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Faisal menambahkan, akibat beban BBM bersubsidi, dampaknya secara langsung dan tidak langsung mengarah kepada masyarakat kelas menengah atas. Meski anggaran pemerintah dan lembaga dipotong kurang lebih 30 persen, namun subsidi belum tentu dinikmati masyarakat kurang mampu.
"Bayangkan, gara-gara subsidi BBM enggak berkesudahan, itu efeknya ke mana-mana. Yang diuntungkan cuma kelas menengah, sementara rakyat kecil enggak diuntungkan," papar Faisal yang pernah maju dalam Pemilu Gubernur DKI Jakarta.
